Beberapa jenis pertanyaan malah akan membuat bumerang bagi Anda.
Pernahkah Anda berpikir sepertinya wawancara yang Anda lakukan berjalan dengan baik tapi Anda tidak dipanggil? Mungkin berkaitan dengan sesuatu yang Anda katakan.
Biasanya dalam setiap wawancara, pihak pewawancara memberi kesempatan Anda untuk bertanya. Berikut lima pertanyaan yang menurut para pakar sebaiknya tidak Anda tanyakan pada perusahaan yang mewawancarai Anda.
1. Apa sebenarnya yang dilakukan perusahaan ini?
Para pencari pekerjaan yang belum berpengalaman biasanya cenderung mempertanyakan hal ini, namun mereka seharusnya belajar semua yang mereka tahu tentang perusahaan yang memanggil mereka sebelum wawancara. Jika seorang kandidat melakukan riset secara menyeluruh tentang perusahaan sebelum wawancara, pertanyaan-pertanyaan seharusnya fokus tidak kepada perusahaan, tapi kepada posisi yang spesifik.
“Sebagai konsultan karier, aku menganjurkan pelamar untuk fokus mengakhiri wawancara mereka dengan menanyakan prioritas manajer untuk posisi yang ditawarkan, tantangan terbesar yang diharapkan dalam posisi ini, dan criteria apa yang akan dipandang sebagai keberhasilan dalam posisi ini,” ujar Marti Benjamin, seorang konsultan karier.
2. Apa yang terjadi dengan orang yang terakhir menduduki posisi ini?
Sebagian pakar karier merekomendasikan untuk bertanya hal ini untuk mempelajari tentang tugas-tugas yang akan Anda lakukan di posisi yang ditawarkan. Namun sebagian pakar menganjurkan untuk tidak melakukannya.
“Ini bisa membawa perasaan negatif yang terkait dengan Anda,” kata Ronald Kaufman, konsultan eksekutif dan penulis buku Anatomy of Success. Kaufman juga menganjurkan untuk menghindari bertanya bagaimana pewawancara bisa masuk ke perusahaan ini. Pertanyaan tersebut sangat pribadi dan bisa menjadikan pewawancara menjadi defensif.
3. Kapan kita bisa memulai negosiasi gaji?
Kandidat seharusnya fokus pada kesempatan, bukan uang, selama proses wawancara. “Mengangkat isu uang bisa mengindikasikan kepada pewawancara bahwa orang ini hanya tertarik pada uang daripada membantu usaha perusahaan,” ujar Murshed Chowdhury, CEO Infusive Solutions di New York.
Lagi pula menurut Chowdhury, jika pihak pewawancara berpikir bahwa Anda hanya fokus pada uang, dia akan berpikir Anda akan dengan mudah pindah pekerjaan ketika ada yang menawarkan gaji lebih tinggi.
4. Apakah aku mendapatkan pekerjaan ini?
Akhirnya, jangan bertanya hal yang memperlihatkan Anda terlalu menginginkan pekerjaan ini. “Jika perusahaan memang ingin menerima Anda, ia akan menghubungi Anda. Pertanyaan ini akan memperlihatkan Anda terlalu memaksa dan tak sabaran yang merupakan dua hal yang tidak ingin didapatkan oleh sebuah perusahaan dari kandidatnya,” ujar Amit De, CEO dan salah satu pendiri CareerLeaf, sebuah platform yang membantu pencari kerja mendapatkan pekerjaan.
Comments
Post a Comment