
Ilustrasi (Foto: dok okezone)
JAKARTA - Telkomsel membangun layanan telekomunikasi di 286 lokasi desa melalui program Telkomsel Merah Putih (Menembus Daerah Pedesaan, Industri Terpencil, serta Bahari) dan USO (Universal Service Obligation) di lebih dari 25 ribu desa berdering.
Telkomsel menilai seiring dengan perkembangan ICT (Information Communication Technology), penyediaan akses komunikasi dan informasi di pulau-pulau kecil terluar merupakan hal yang penting. “Telkomsel berperan aktif meningkatkan teledensitas layanan komunikasi termasuk daerah terpencil di perbatasan Indonesia,” ujar Ricardo Indra, Head of Corporate Communication Division Telkomsel, seperti dilansir dari ekterangan resminya, Minggu (23/3/2012).
Layanan telekomunikasi di 25 ribu desa berdering menggunakan BTS PICO 1 TRx, sedangkan di desa perbatasan dan terpencil menggunakan BTS Mikro GS 2G berkapasitas 2 TRx hingga 6 TRx dengan jangkauan hingga 2,5 km. Dengan menempatkan BTS pada tower tipe guyed mast yang memiliki ketinggian minimum 32 mere dari permukaan tanah, kualitas jangkauan Telkomsel dipastikan bisa melayani wilayah terluar hingga ke batas perairan.
Menggelar program USO Desa Perbatasan dan Terpencil, diungkapkan Telkomsel merupakan bukti peran sertanta untuk membuka akses komunikasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Tanggung jawab yang diberikan pemerintah melalui lelang program USO Desa Perbatasan dan Terpencil diimplementasikan oleh Telkomsel dengan membangun lebih dari 286 BTS (Base Transceiver Station) sampai akhir 2012.
“Melalui program USO ini, Telkomsel tidak hanya menyatukan negeri dan membuka akses seluas-luasnya untuk masyarakat dalam berkomunikasi, tapi juga memberikan kemampuan meningkatkan ekonomi kerakyatan,” kata Ricardo.
Sementara itu, dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler di Indonesia, Telkomsel telah sukses menggelar layanan internet broadband di lebih dari 46 kota dan tahun ini menargetkan untuk menjadikan 100 kota besar di Indonesia sebagai broadband cities.
Telkomsel menilai seiring dengan perkembangan ICT (Information Communication Technology), penyediaan akses komunikasi dan informasi di pulau-pulau kecil terluar merupakan hal yang penting. “Telkomsel berperan aktif meningkatkan teledensitas layanan komunikasi termasuk daerah terpencil di perbatasan Indonesia,” ujar Ricardo Indra, Head of Corporate Communication Division Telkomsel, seperti dilansir dari ekterangan resminya, Minggu (23/3/2012).
Layanan telekomunikasi di 25 ribu desa berdering menggunakan BTS PICO 1 TRx, sedangkan di desa perbatasan dan terpencil menggunakan BTS Mikro GS 2G berkapasitas 2 TRx hingga 6 TRx dengan jangkauan hingga 2,5 km. Dengan menempatkan BTS pada tower tipe guyed mast yang memiliki ketinggian minimum 32 mere dari permukaan tanah, kualitas jangkauan Telkomsel dipastikan bisa melayani wilayah terluar hingga ke batas perairan.
Menggelar program USO Desa Perbatasan dan Terpencil, diungkapkan Telkomsel merupakan bukti peran sertanta untuk membuka akses komunikasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Tanggung jawab yang diberikan pemerintah melalui lelang program USO Desa Perbatasan dan Terpencil diimplementasikan oleh Telkomsel dengan membangun lebih dari 286 BTS (Base Transceiver Station) sampai akhir 2012.
“Melalui program USO ini, Telkomsel tidak hanya menyatukan negeri dan membuka akses seluas-luasnya untuk masyarakat dalam berkomunikasi, tapi juga memberikan kemampuan meningkatkan ekonomi kerakyatan,” kata Ricardo.
Sementara itu, dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler di Indonesia, Telkomsel telah sukses menggelar layanan internet broadband di lebih dari 46 kota dan tahun ini menargetkan untuk menjadikan 100 kota besar di Indonesia sebagai broadband cities.
Comments
Post a Comment