
“Pelaku langsung merampas mobil tersebut dengan menodong pistol, setelah dirampas, korban diajak berputar – putar hingga masuk tol dari jalur Dupak arah Waru, kemudian ditembak di bagian pinggul dan perut,” kata Anwar.
Sementara itu, AKP Anwar Kanit PJR Jatim II, membenarkan bahwa anggotanya menemukan seseorang dengan luka berat pada bagian perutnya. ”Saya sudah dilapori anggota, saat ini korban dirawat di RSAL didampingi anggota kepolisian,” katanya.
Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api terjadi di kawasan Tol Dupak arah Waru, tepatnya di KM 6 sekitar pukul 04.30. Korban ditemukan oleh petugas PJR tol dalam posisi tergeletak. Saat ditemukan korban dalam kondisi terluka di bagian perut dan pinggang.
Sementara paman korban, Daniel, memberi keterangan agak berbeda. Menurutnya, korban mengendarai mobil seorang diri setelah pulang bermain dengan teman-temannya. Kemudian pada waktu melintasi jalan tol, korban diduga dicegat oleh 2 orang. “Kemudian pelaku masuk ke dalam mobil korban, dan mengajak keliling tol,” katanya, ditemui saat menunggu korban di RSAL, Minggu (18/3).
Setelah itu, korban, menurut ceritanya, ditendang keluar mobil setelah ditembak di bagian perut sebelah kanan dan pinggang sebelah kiri. “Beruntung polisi menemukan keponakan saya di jalan tol kawasan Dupak KM 6,” tuturnya.
Saat ini korban masih dirawat di ruang ICU Sentral Anastesi RSAL dr Ramelan Surabaya menunggu operasi pengeluaran peluru. Daniel merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dan masih berstatus mahasiswa di salah satu PTS di Surabaya. “Korban dibawa ke Rumah sakit sekitar jam 5.30 setelah ditemukan oleh petugas PJR di tepi jalan tol,” jelas paman korban yang menungguinya di rumah sakit.
Di hubungi terpisah, Brigadir Achmad Syaichu petugas PJR Jatim II mengatakan, pihaknya menemukan korban saat sedang patroli rutin. “Korban mengaku menjadi korban perampasan, karena mobilnya Honda Accord warna hitam dengan Nopol L 700 OO berhasil dibawa kabur oleh pelaku,” ujarnya di RSAL dr Ramelan, Minggu,(18/03).
Ia menambahkan, korban mengalami luka tembak di bagian perut dan pinggangnya. Setelah ditemukan, jelas dia, korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. “Pertama kami larikan ke rumah sakit RS Marinir Gunungsari karena lokasinya lebih dekat dengan TKP, namun karena luka tembaknya cukup parah, korban kemudian dirujuk ke RSAL untuk mendapatkan perawatan intensif,” lanjut Brigadir Achmad Syaichu.
Sementara itu, AKP Anwar Kanit PJR Jatim II, membenarkan bahwa anggotanya menemukan seseorang dengan luka berat pada bagian perutnya .”Saya sudah dilapori anggota, saat ini korban dirawat di RSAL didampingi anggota,” katanya dengan tegas.
Dari keterangan korban kepada petugas, kronologis peristiwanya yakni korban dibuntuti oleh mobil Avanza yang diduga pelaku sejak di dekat rumah korban. Saat berada di kawasan Jl Raya Dharmahusada korban dipotong langsung oleh pelaku tersebut dan dua orang memasuki mobil korban.
“Pelaku langsung merampas mobil tersebut dengan menodong pistol, setelah dirampas korban diajak berputar – putar hingga masuk tol dari jalur Dupak arah Waru dan diketemukan luka tembak di bagian pinggul dan perut,” kata Anwar.
Terpisah, dr Agus, dokter UGD RS Marinir mengatakan, korban dirujuk ke RSAL karena korban mengalami luka tembak yang parah. “Kalau dilihat dari luka tembaknya, pelaku menembak dari jarak dekat dan dilakukan orang profesional karena pelaku menginginkan kematian korban yang melambat,” tutupnya. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki kasus ini.
Dugaan adanya motif lain di luar perampokan bisa saja terjadi. Ini tidak lepas dari informasi menarik seorang petugas satpam di perumahan dimana korban tinggal. Satpam yang tidak mau disebut namanya ini bercerita, Johan pernah terlibat kecelakaan menabrak orang lain. Dalam kejadian itu mobil Johan mengalami kerusakan dan handphonenya hilang. Kejadian tersebut sudah ditangani kepolisian. “Memang sekitar empat bulan lalu mas Johan pernah terlibat kecelakaan dan dia sempat dikeroyok oleh teman-teman korbannya,” sambungnya.
Selain motif balas dendam, mungkin saja ada motif lain karena Johan dikenal memilki banyak teman pergaulan. Menurut sumber Surabaya Post, Johan sering pulang larut malam bahkan sampai pagi. “Bisa saja pelaku itu orang yang sudah kenal Johan,” ujarnya.
Sementara itu saat Surabaya post mendatangi rumah korban di perumahan Dharma Husada yang ada hanya ada pembantunya. Pagar rumah ditutup rapat. Surabaya Post hanya ditemui dari balik pagar. “Maaf mas, saya tidak tahu apa – apa, keluarganya tidak ada di sini, sedangkan mas Johan masih di rumah sakit,” katanya. did, m7
Orangnya akhirnya meninggal..
ReplyDeleteSemoga para pembunuhnya mati mengenaskan