
"Berkat rekaman ini, kami telah mengetahui siapa provokatornya. Dan juga semua gerakan di stadion baik sebelum, selama, dan setelah pertandingan berlangsung," bunyi pernyataan klub seperti dilansir Soccerway, Jumat, 23 Maret 2012.
"Kami sudah melihat rekaman aksi pelaku di kamera. Tapi, kami belum mengetahui siapa dia sebenarnya. Federasi Sepakbola Rusia saat ini terus bekerja keras untuk mengungkap indentitas pelaku. Ketika berhasil ditangkap, maka saya berharap kita akan dapat mengetahui motifnya," kata juru bicara Anzhi, Aleksandr Udaltsov.
Udaltsov menambahkan, apapun hasil pengungkapan nanti, dirinya berharap tidak akan berimbas pada penjatuhan sanksi terhadap klub maupun ikatan suporter. Pasalnya, aksi tersebut merupakan tanggung jawab idividu pelaku, bukan menggambarkan aksi fans secara keseluruhan.
"Tindakan provokator individu tidak dapat dilihat sebagai tindakan rasis dari fans dan tidak dapat dipakai sebagai dasar untuk mendisiplinkan klub-klub yang berpartisipasi dalam pertandingan," tandasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, bek Anzhi Christopher Samba menjadi korban tindakan rasisme suporter. Insiden itu terjadi saat turun minum laga melawan klub Ibukota, Lokomotiv Moskow, akhir pekan lalu.
Saat berjalan menuju ruang ganti, Samba dikejutkan dengan sebuah pisang yang mendarat dan mengenai tubuhnya. Lantaran kesal, bek asal Kongo tersebut melempar kembali pisang itu ke arah tribun pendukung Lokomotiv yang ia duga melakukan aksi rasisme. (hp).
Sumber
Comments
Post a Comment