Cadangan Batubara Adaro di Sumatera Cukup untuk 26 Tahun

Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengkonfirmasi cadangan batubara PT Mustika Indah Permai (MIP) mencapai 272,6 juta ton. MIP merupakan anak usaha perseroan melalui anak usaha ADRO PT Alam Tri Abadi. Cadangan ini cukup untuk produksi 26 tahun ke depan.

Menurut Corporate Secreatry ADRO Devindra Ratzarwin dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip detikFinance, Minggu (25/3/2012), cadangan batubara MIP tersebut merupakan estimasi berdasarkan Australasian Joint Ore Reserves Committee (JORC). Meski kisaran awal cadangan emas hitam yang berlokasi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan sekitar 286,4 juta ton.

Ia menambahkan, cadangan ini tergolong tinggi dengan rata-rata produksi 10 juta ton per tahun. Adaro pun bisa menikmati hasil tambang batubaranya selama 26 tahun ke depan, dengan memberi tolerasi tiga tahun kenaikan produksi dan satu tahun penurunan produksi.

"Cadangan batubara di MIP memiliki profil yang cocok untuk penambangan dengan metode tambang terbuka, katanya.

Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir pun senang akan laporan terbaru tersebut. "Kita sudah semakin dekat dengan tahap operasi komersial demi menciptakan nilai pemegang saham dari investasi di Sumatera Selatan ini," ucap Garibaldi.

"Produksi batubara direncanakan untuk dimulai dalam kurun waktu satu tahun setelah akuisisi terhadap MIP. Dengan adanya MIP dan investasi lainnya di Sumatera Selatan, yaitu SMS dan BEE, kami sedang membangun aset jangka panjang yang berbiaya rendah demi mencapai visi untuk menjadi grup pertambangan dan energi Indonesia yang terkemuka," timpalnya.

Pada Agustus 2011, Adaro mengumumkan akuisisi MIP dengan nilai US$ 222,5 juta. MIP merupakan perusahaan pertambangan batubara di Sumatera Selatan dan masih dalam tahap pengembangan proyek batubara greenfield.

MIP adalah pemegang IUP (izin usaha pertambangan) selama 20 tahun yang berlaku sejak April 2010, dengan luas area 2.000 ha. Marston, selaku konsultan pertambangan internasional telah melakukan studi rekayasa atas potensi batubara yang menjadi dasar valuasi untuk proyek tersebut.

Sumber

Comments